Langsung ke konten utama

Zat Kimia Berbahaya pada Cat Kuku

Mempercantik kuku pada umumunya dengan memberi cat warna pada kuku. Banyak pilihan warna yang menambah kecantikan pada kuku. Tanpa mereka ketahui, banyak zat kimia yang terkandung pada cat kuku. Apakah zat kimia yang terkandung aman ataukah berbahaya? Banyak zat kimia berbahaya yang terkandung pada cat kuku. Berikut ini adalah zat kimia beserta bahayanya bagi kesehatan: 
Toluena
Bahan kimia pertama yang selalu ada di setiap cat kuku adalah Toluena. Bahan kimia merupakan salah satu jenis bahan kimia yang digunakan sebagai bahan pelarut cat kuku yang berfungsi mempertajam warna.  Dengan kata lain, bahan kimia ini mempunyai sifat melarutkan zat kimia lain agar mendapatkan hasil warna cat kuku yang cantik dan menarik. Toluene dapat merusak sistem saraf jika digunakan dalam jangka panjang. Dalam jangka pendek, pengguna juga dapat merasakan gejala seperti iritasi mata, pusing, dan mudah lupa. Meskipun sudah dilarang penggunaannya, namun sebagian besar produsen cat kuku masih menggunakan bahan ini.
Formaldehyde
Selain toluene, bahan kimia cat kuku juga dilarutkan dengan formaldehyde. Zat kimia yang sering disebut formalin ini dapat berwujud gas maupun cairan. Formalin tidak hanya berbahaya saat dikonsumsi saja, namun juga ketika kita menghirupnya. Jika digunakan dalam waktu yang lama, formaldehyde (formalin) akan menyebabkan timbulnya berbagai jenis kanker, sakit kepala, iritasi pada mukosa hidung, mulut, dan tenggorokan, kerusakan kulit, serta kematian.
Formaldehyde (formalin) bekerja sebagai bahan pengeras serta pengawet kutek. Zat ini disebut sebagai karsinogen atau penyebab kanker. Bila kutek yang mengandung formaldehyde tersentuh tangan, maka akan timbul reaksi alergi yang berupa ruam dan berujung pada kondisi kulit dermatitis.
Beberapa jenis cat kuku yang tidak mengandung formaldehyde adalah Color Madnic Luscious dan Zoya Professional. Kamu bisa memakai kutek dengan merk tersebut untuk menghindari bahaya yang ditimbulkan si karsinogen ini.
Formaldehyde (formalin) yang dalam bentuk gas justru lebih berbahaya daripada saat dikonsumsi. Mengapa demikian? Karena dalam bentuk gas formaldehyde ini akan langsung masuk ke paru-paru dan berikatan dengan gas yang lain. Padahal, gas dalam paru-paru akan diambil dan dialirkan melalui peredaran darah. Senyawa formaldehyde dengan oksigen ini dapat meracuni tubuh dan menimbulkan berbagai penyakit secara mendadak.
Dibutyl Phtalate (DBP)
Dibutyl phthalate DBP pada kutek untuk memberi efek kilau serta mencegah kutek retak dan sebagai plasticizer yang mencegah poles kuku menjadi rapuh.
Phthalates yang paling sering digunakan dalam kosmetik: dibutylphthalate (DBP), dimethylphthalate (DMP), dan diethylphthalate (DEP). Phthalates digunakan untuk membuat plastik atau vinil lembut dan fleksibel. Mungkin mengejutkan bahwa phthalates yang sama yang digunakan dalam kosmetik Anda juga digunakan dalam membuat plastik, perabotan kayu, pelumas, insektisida, dan deterjen.
Dibutyl phthalate ditemukan di beberapa poles kuku dan semprotan rambut, dan biasanya tersembunyi di bawah label bahan istilah “aroma”. Penggunaan bahan ini biasanya dianggap sebagai rahasia dagang, sehingga produsen tidak perlu untuk mencantumkan dalam tabel komposisi. DBP juga biasa digunakan dalam pembuatan plastik polivinil klorida(PVC) untuk membuatnya menjadi fleksibel.
DBP diserap melalui kulit. Hal ini dapat meningkatkan kapasitas bahan kimia lainnya untuk menyebabkan mutasi genetik, meskipun belum terbukti menjadi mutagen sendiri. Dalam percobaan laboratorium, telah terbukti dapat menyebabkan cacat perkembangan, perubahan dalam testis dan prostat, dan sperma berkurang. Uni Eropa mengklasifikasikan DBP sebagai endokrin yang diduga berdasarkan bukti yang dapat mengganggu fungsi hormon, dan meracuni reproduksi, dan lebih lanjut dapat menyebabkan kerusakan pada janin dan mengganggu kesuburan. Dibutyl Phthalate juga terbukti dapat mempengaruhi fungsi tiroid dan berakibat pada bayi lahir cacat pada wanita hamil. 
Kesehatan Kanada telah mencatat bukti yang menunjukkan bahwa paparan Dibutyl phthalate dapat menyebabkan efek buruk bagi kesehatan, seperti liver dan gagal ginjal pada anak-anak jika produk yang mengandung phthalates ini terhirup atau dikunyah untuk waktu yang lama. Uni Eropa mengklasifikasikan DBP sangat beracun untuk organisme dalam air. 
Selain tiga zat bahaya utama tersebut, zat lain yang berefek buruk pada kesehatan adalah acetone dan benzophenone. Sama seperti toluene, acetone menimbulkan uap berbahaya yang berisiko pada sistem pernapasan. Sedangkan benzophenone menyebabkan kanker. Semua zat kimia tersebut diserap ke dalam tubuh melalui bantalan kuku.
Nail Remover
Sama halnya seperti cat kuku, nail remover atau cairan penghapus cat kuku pun mengandung acetone yang dapat membuat kuku menjadi sangat kering dan bisa berpengaruh pula pada kutikula kuku. Sebaiknya gunakan nail remover tidak lebih dari dua kali dalam sebulan. Pilihan lain adalah mengganti nail remover dengan yang tidak mengandungacetone. Perlu diketahui, acetone adalah racun untuk mata, syaraf, dan paru-paru.


Acetone berupa Ethyl acetate dan butyl acetate juga dapat berfungsi sebagai pelarut dan bekerja agar kutek cepat kering dan mengeras. Jika aroma acetone ini terlalu banyak terhirup, maka ini bisa menyebabkan masalah pada jantung, paru-paru, dan hati. Yang perlu kamu perhatikan, acetone ini mudah terbakar. Jadi, sangat disarankan untuk menjaga kutek dengan kandungan acetone ini dari panas dan api seperti kompor, korek api, dan panas alat catok.
Namun, apabila Anda penggemar memakai cat kuku, ada solusinya kok, pilihlah cat kuku yang aman dan jangan lupa untuk merawatnya agar bersih dan berkilau.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Kelompok yang Efisien

Belajar kelompok merupakan salah satu alternative dalam menambah pemahaman akan suatu pernasalahan. Apakah belajar kelompok efisien untuk memahami permasalahan tersebut? Bagaimana cara untuk belajar kelompok yang efisien. Berikut ini adalah cara belajar  kelompok yang efisien:   Pilih teman yang paling cocok untuk bergabung dalam satu kelompok yang terdiri dari 3-5 orang. Dengan anggota yang tidak terlalu banyak diharapkan lebih fokus dalam berdiskusi. Tentukan dan sepakati bersama, kapan, di mana dan apa yang akan dibahas serta apa yang perlu dipersiapkan untuk keperluan belajar kelompok. Hal ini penting agar semua anggota dapat mempersiapkan diri akan materi yang akan didiskusikan. Setelah berkumpul secara bergilir tetapkan siapa pimpinan kelompok yang akan mengatur diskusi dan siapa penulis yang akan mencatat hasil diskusi. Ciptakan suasana belajar yang serius tapi santai. Rumuskan pertanyaan atau permasalahan yang akan dipecahkan bersama dan batasi ruang lingkupnya agar

Tujuan Belajar Kelompok

  Tujuan dari belajar kelompok adalah untuk mengembangkan cara berpikir kritis dalam memecahkan masalah, mengembangkan kemampuan bersosialisasi dan komunikasi, meninggikan rasa percaya diri terhadap kemampuan siswa. Selain itu, belajar kelompok juga bertujuan agar siswa dapat memahami dan menghargai orang lain.   Berikut ini adalah tujuan dari belajar kelompok :  Dengan membentuk kelompok belajar, dapat memotivasi semangat belajar antara teman satu dengan lainnya. Saling berbagi informasi dan pengetahuan antara teman. Membangun komunikasi timbal balik dengan adanya diskusi. Meringankan tugas yang dberikan karena dikerjakan bersama. Mengoptimalkan kemampuan berpikir siswa dalam menanggapi suatu permasalahan bekerja sama dalam menyelesaikan tugas dan bersosialisasi di luar sekolah. Belajar lebih menyenangkan karena dikerjakan secara berkelompok. Meningkatkan kualitas kepribadian,  seperti adanya kerja sama, toleransi, berpikir kritis dan disiplin.

Langkah menjadi siswa unggul

Semua siswa pasti ingin menjadi siswa yang unggul . Sebenarnya semua siswa bisa menjadi siwa yang unggul. Ada beberapa cara yang dapat menjadikan siswa menjadi unggul . Bagaimanakah cara  yang harus dilakukan?  Berikut ini adalah langkah yang harus dilakukan untuk menjadi siswa yang unggul:  1.Membagi waktu dengan baik Seorang siswa harus bisa membagi waktunya dengan baik agar berprestasi di sekolah. Bisa membagi waktu antara belajar, bermain, membantu orang tua, istirahat, termasuk main facebook-an, twiter-an atau blogging bagi yang sudah terlanjur hobi berselancar di dunia maya. 2.Meminati semua mata pelajaran Kurang menyukai satu atau beberapa mata pelajaran di sekolah merupakan suatu kerugian bagi siswa yang ingin berprestasi. Mengapa? Otomatis nilai pada mata pelajaran ini juga kurang memuaskan sehingga mempengaruhi jumlah nilai semua mata pelajaran.  Oleh sebab itu, sukai dan pelajari dengan sungguh-sungguh semua mata pelajaran. Jika ada mata pelajara